SAMUDRANEWS TV, SRAGI – Kondisi Kantor Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, sungguh memprihatinkan dan semakin mengkhawatirkan akibat termakan usia. Bangunan yang dikenal “butut dan bobrok” ini bukan hanya tidak layak, tetapi juga mengancam keselamatan para pegawai.
Menurut pantauan tim SAMUDRA NEWS TV, bagian atap kantor sudah rapuh seperti kerupuk, dan plafon di setiap ruangan sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini memaksa Camat Sragi, Jaelani S.STP.M.H., untuk mengambil langkah cepat dengan memindahkan aktivitas kantor ke rumah dinas demi keamanan seluruh staf.
“Saya tidak mau ambil risiko. Demi keselamatan bersama, saya pikir lebih baik pindah,” tegas Camat Jaelani. Keputusan ini diambil sebagai langkah preventif, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi bangunan yang semakin memburuk.
Namun,” di tengah kondisi bangunan yang memprihatinkan, Camat Jaelani dan Sekcam Suhadi justru aktif dalam gotong royong memperindah halaman kantor.
“Gotong royong dengan staf dan pegawai kecamatan ini disebut ‘Jumat Bersih’,” ujar Sekcam Suhadi.
Penimbunan area yang dulunya seperti kubangan kerbau telah dilakukan dengan mendatangkan sekitar 100 truk tanah. Upaya ini seolah menjadi oase di tengah gurun keprihatinan terhadap kondisi kantor.
Sekcam Suhadi SE juga mengonfirmasi bahwa pemindahan kantor Sudah dilakukan sebelum tanggal 17 Agustus. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak kecamatan dalam menanggapi masalah ini.
Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: mengapa Pemerintah Daerah Lampung Selatan seolah tutup mata terhadap kondisi kantor Kecamatan Sragi yang sangat memprihatinkan ini? Padahal, informasi yang dihimpun SAMUDRA NEWS TV menyebutkan bahwa pajak dari Kecamatan Sragi terbilang cukup besar dan lancar.
Masyarakat Sragi dan pegawai kecamatan berharap Pemerintah Daerah Lampung Selatan segera membuka mata dan bertindak cepat untuk merespons serta menindaklanjuti kondisi kantor Kecamatan Sragi yang sudah sangat memprihatinkan ini. Jangan sampai ada korban akibat kelalaian pemerintah daerah.
Soleh : SAMUDRA NEWSTV Lampung.
Komentar